Ema Nur Arifah - detikBandung
FOTO TERKAIT
Menigntip Karya Seni
Bandung - Pengunjung dibuat agak tercengang ketika menemukan tidak ada display karya. Hanya dinding putih yang membentang kosong. Bersinergi dengan kurasi yang menyambut di depan dan dibuat acak, tulisan tak beraturan, yang menyatakan apa yang mungkin kita tahu tentang seni itu adalah salah.
Ruang berukuran 4x7 meter dengan tinggi sekitar 2 meter itu, adalah refleksi dari pameran bertajuk 'Everything You Know About Art is Wrong'. Seolah membantah paradigma tentang pameran, display karya, sebuah kurasi atau segala aturan-aturan baku sebuah pameran. Karena mata hanya bisa mengintip karya dari lubang sebesar jari orang dewasa yang tersebar di beberapa titik ruang.
Pameran yang digelar di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space dari 17-31 Desember ini, menyuguhkan 10 karya seni kontemporer dari 11 orang perupa, alumni seni rupa Institut Teknologi Bandung.
Sebut saja nama-nama seperti Bagus Pandega dengan karyanya Anditrecords Audio System, kolaborasi Octora dan Cecilia Patricia Oentario dengan tajuk 'Perempuan merah', Gabriel Aries 'Dasamuka' atau Faisal Habibi dengan Hybridize, Table x Mirror.
Tapi bukan hanya karya-karya itu yang dijadikan pijakan, namun konsep pameran itu sendiri. Bahkan, kurator, Aminudin TH Siregar atau akrab disapa Ucok pun membuat kurasi dengan menggabungkan penggalan-penggalan narasi dalam internet.
"Ingin menghilangkan kemanjaan-kemanjaan alamiah sebagai mekanisme pameran," ujar Ucok dalam pembukaan pameran beberapa waktu lalu.
Para perupa diberikan kebebasan berkarya tanpa dibebani dengan deadline, pemilik galeri, mekanisme pameran yang baku, bahkan mencoba mengubah paradigma ekstrim kalau pameran itu mungkin tak perlu selalu dilihat.
Tapi paradigma itu malah memunculkan reaksi sebaliknya. Ruang yang tertutup dan hanya terbuka di bagian atas, mengundang penasaran pengunjung untuk melihat, bahkan rela mengantre untuk bisa memandang karya lebih dekat.
Sejumlah siswa SD Al-Hidayah yang menjadi 'triger' saat membuka acara juga didaulat sebagai guide pameran. Mengajak pengunjung melihat karya dalam sudut pandang mereka, mata anak-anak.
Bahkan lucunya, seorang siswa, memiripkan karya Octora Cecilia Patricia Oentario, 'perempuan merah' dengan bintang porno asal Jepang, 'Maria Ozawa'. Bocah SD itu ia mengatakan, bahwa karya itulah yang paling 'berseni' di matanya.
Barangkali, hal inilah yang ingin disampaikan Aminudian dan para perupa. Seperti Aminudian katakan dalam kurasi penutupnya, bahwa pameran ini untuk mengingatkan kembali 'segala hal yang anda ketahui mengenai seni selama ini adalah salah'.(ema/ern)
0 Responses to 'Intip Karya Seni dari Lubang Sebesar Jari'
Posting Komentar