Posted by Bagus Pandega On 11.41

Ini dia para seniman peraih Bandung Contemporary Art Award #2

BANDUNG (bisnis-jabar.com):  Ajang bergengsi Bandung Contemporary Art Award (BaCAA) #2 tahun ini kembali menghasilkan para pemenang. Tahun ini, salah satu ajang seni bergengsi tersebut mampu menjaring 485 peserta. Setelah melalui proses seleksi berkurang menjadi 46 nominator dan 25 finalis, hingga 3 perupa dengan karya terbaik.
Dari konferensi pers pada Sabtu, 24 Maret kemarin di Lawangwangi Art and Science Estate, dewan Juri BaCAA #2, yaitu Syakieb Sungkar, Rifky Effendy, Wiyu Wahono, Carla Bianpoen serta Prilla Tania dan Eddy Susanto sebagai perwakilan 25 finalis BaCAA #2 mengemuka jika pertarungan estetika atau ide kekaryaan dan eksekusi dari ide seniman masih menjadi tolak ukur pennjurian.
Dalam proses penjurian tahap pertama hingga terakhir menurut Syakieb Sungkar proses penjurian agak lebih mudah karena masing-masing juri sudah ditemukan pattern penjurian dan mungkin selera yang sama. “Prosentase karya yang masuk ke dalam BaCAA #2 ini dominan karya-karya new media art seperti video dan fotografi,” kata Syakieb. Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena pemenang juara pertama BaCAA #1 adalah karya video art.
“Banyak karya-karya yang cukup memberikan kebaruan dalam hal eksplorasi ide, estetika dan eksekusi karyanya. Dari total jumlah karya yang masuk menjadi peserta sekitar 10% adalah perupa yang sudah dikenal di pasar seni rupa,” papar Syakieb dalam rilis yang dikirim panitia BaCAA #2 pada bisnis-jabar.
Menurut Wiyu Wahono anggota juri yang lain, karya para perupa yang lolos seleksi BaCAA menunjukkan peningkatan prestasi yang signifikan bagi perupa muda karena BaCAA sudah seperti “recommended lable” buat apresiasi pasar.
Pada malam penganugerahan kemarin, Andonowati sebagai inisiator BaCAA beserta para dewan juri mengumumkan para pemenang karya terbaik dari 24 finalis BaCAA#2
Pemenang terbaik pertama dengan hadiah 100 juta rupiah adalah karya video yang berjudul ”Eat Like Andy” oleh Yusuf Ismail dari Bandung yang cukup dikenal dengan karya instalasi video di beberapa even pameran dgn medium video. Karya terbaik kedua adalah lukisan berseri yang berjudul ”Java of Durer” oleh desainer grafis dari Yogyakarta, Eddy Susanto.
Terbaik ketiga karya seni instalasi-interaktif berjudul ”Autism Spectrum” oleh Bagus Pandega dari Bandung, terbaik urutan ke-4 adalah ”Laura in Paradise” oleh Octora Chan juga dari Bandung. (k57/fsi)

http://www.bisnis-jabar.com/index.php/berita/ini-dia-para-seniman-peraih-bandung-contemporary-art-award-2

0 Responses to ' '

Posting Komentar


About Me

I'm a young emerging artist interested in sounds, lights, and kinetics work to be applied in my artworks.

Contact me:

baguspandega[at]gmail.com
follow me on twitter and instagram
@baguspandega

Label

Archive