29 Mar 2012
Bandung- Pemenang Bandung Contemporary Art Awards (BaCAA) #02 telah diumumkan dan sekaligus juga membuka pamerannya pada Sabtu (24/3) lalu, di Lawangwangi Art & Science Estate di kawasan Dago Giri.
Dari 478 karya yang ikut dalam kompetisi ini terpilih 24 karya finalis yang dipilih oleh Dewan Juri BacAA #02, yaitu Agus Suwage (seniman), Carla Bianpoen (wartawan), Hendro Wiyanto (kurator), Mella Jarsma (seniman), Syakieb A. Sungkar (kolektor), Rifky Effendy (kurator), dan Wiyu Wahono (kolektor). Dari karya finalis itu kemudian ditentukan tiga karya terbaik dan pemenang utama.
Sebagai pemenang utama BaCAA #02 terpilih video karya Yusuf Ismail berjudul “Eat Like Andy”. Sementara tiga karya terbaik lainnya berhasil dimenangkan oleh Octora Chan dengan karya berwujud boneka perempuan berjudul “Laura In Paradise”, lalu Eddy Susanto dengan karya lukisan berjudul “Java of Durer”, dan terakhir Bagus Pandega dengan karya multimedia interaktif berjudul “Autism Spectrum”.
Para pemenang itu akan mendapatkan kesempatan residensi di berbagai negara, sementara pemenang utama mendapatkan juga hadiah sebesar 100 juta rupiah. Yang menarik adalah para pemenang itu berasal dari jurusan Seni Patung FSRD ITB, kecuali Eddy Susanto yang berasal dari jurusan Desain Grafis ISI Yogyakarta.
Kemudian karya seluruh finalis BaCAA #02 ini akan dilelang oleh lembaga lelang internasional Sotheby’s yang akan diadakan pada bulan April mendatang di Ciputra Marketing Gallery di Jakarta.
Menurut catatan para juri misi BaCAA #02 ini tercapai sebagai salah satu peluang bagi perupa muda maupun calon seniman agar namanya dikenal di kancah dunia seni rupa. Hal itu tampak dari dominasi peserta yang bukan berasal dari kalangan seniman yang sudah cukup dikenal, tapi justru berasal dari kalangan mahasiswa seni rupa, lulusan pendidikan menengah juga tinggi bidang seni rupa, dan mereka yang mulai tertarik untuk terjun ke dunia seni rupa meskipun berasal dari berbagai macam latar belakang pendidikan.
Sementara itu karya Yusuf Ismail (Eat Like Andy, TV Installation, 04,24”, 2011) sendiri merupakan sebuah kritik Yusuf terhadap orisinalitas, uniknya kritik terhadap orisinalitas itu dipaparkan melalui sebuah karya mimikri atau meniru. Dalam videonya Yusuf tampil sebagai dirinya sendiri sambil meniru gaya menyantap burger seniman pop Andy Warhol dalam video yang dibuat oleh Warhol berjudul “Eating a Hamburger” (1982). Kemudian kedua video sang peniru dengan yang ditirunya tersebut dipajang secara bersebelahan.
Menurut para juri sepersis apapun karya Yusuf meniru video “Eating a Hamburger” yang merujuk tak akan sama persis, tapi hanya mirip dengan yang dirujuk. Disitulah muncul gagasan ambivalensi yang mengejutkan pada video karya Yusuf.
Bagaimanapun juga, karya-karya yang dipamerkan hingga 15 April 2012 mendatang ini menunjukan pada kita seni kontemporer yang ada saat ini di tanah air. Direktur ArtSociates, Andonowati, yang menyelenggarakan BaCAA ini memang berkomitmen untuk mendorong perkembangan seni kontemporer Indonesia sehingga dapat diakui dalam peta seni rupa internasional. Selain itu anugrah ini juga berfokus pada seniman-seniman muda berbakat untuk memperkuat peran serta meraka dalam ajang-ajang seni.
Untuk itu acara ini merupakan sebuah momentum penting tidak hanya bagi para seniman muda, tapi juga kemajuan seni rupa Indonesia. Sampai jumpa di BaCAA #3 dan terus berkarya! (wmn)
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/pengumuman-anugrah-bandung-contemporary-art-awards-02/#hcQOLkp07cUY2L6b.99
0 Responses to ' '
Posting Komentar